National University Debate Championship (NUDC) Tingkat Fakultas Universitas Pakuan
- Admin
- Berita
National University Debate Championship (NUDC)
Tingkat Fakultas Universitas Pakuan
National University Debate Championship (NUDC) telah kembali menghadirkan perdebatan sengit antara para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada hari Selasa, 26 Maret 2024, di ruang Aula Madya B1.1 Universitas Pakuan, debat kali ini menyoroti dua topik yang sangat relevan: "Child Rearing" dan "Investasi dalam Infrastruktur". Di antara peserta yang mewakili Program Studi Bisnis Digital yaitu Najwa Xavieranisa dan Zomrotul Mariam sebagai anggota dari HIMABISDI, serta Andika Fausta muncul sebagai pemain kunci dengan peran yang berbeda dalam setiap tema yang diberikan.
Child Rearing
Debat tentang "Child Rearing" menampilkan Najwa Xavieranisa dan Andika Fausta sebagai tim government yang mendukung program yang dibuat oleh pemerintah tersebut. Mereka dengan tegas menyuarakan pendapat bahwa kehadiran program Child Rearing akan membantu orang tua dalam mendidik anak-anak secara keseluruhan termasuk dalam hal pendidikan, nutrisi, dan pengembangan profesi sejak usia dini hingga dewasa.
Namun, posisi yang berbeda diambil oleh Zomrotul Mariam yang menentang program tersebut. Dengan argumentasi yang kuat, Mariam berpendapat bahwa pemerintah seharusnya tidak ikut campur dalam urusan mendidik anak. Menurutnya, tanggung jawab ini sepenuhnya menjadi domain keluarga dan tidak seharusnya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah.
Debat ini menjadi semakin menarik dengan argumen yang disampaikan dari kedua belah pihak, mencerminkan kompleksitas isu pendidikan dan peran pemerintah dalam pembentukan generasi masa depan.
Investasi dalam Infrastruktur
Pindah ke topik berikutnya, yaitu "Investasi dalam Infrastruktur". Kali ini, Mariam dan Andika bergabung sebagai anggota tim government yang mendukung mosi, sementara Najwa menempati posisi di tim opposition yang menentangnya.
Mariam dan Andika menegaskan bahwa investasi dalam infrastruktur adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Mereka menyoroti pentingnya pembangunan jaringan transportasi, energi, dan komunikasi yang kuat sebagai fondasi bagi kemajuan suatu bangsa.
Sementara itu, Najwa sebagai anggota tim oposisi memberikan argumen bahwa investasi dalam infrastruktur bukanlah prioritas utama dalam memajukan suatu negara. Ia menggarisbawahi bahwa pentingnya fokus pada pembangunan sumber daya manusia, seperti pendidikan dan kesehatan, sebagai langkah awal untuk membangun fondasi yang kuat bagi kemajuan bangsa.
Debat semakin memanas seiring berjalannya waktu, dengan argumen yang semakin kompleks dan tajam dari kedua belah pihak. Meskipun memiliki perbedaan pendapat yang nyata, Najwa, Mariam, dan Andika tetap menjunjung tinggi nilai keadilan dan kerjasama dalam mendiskusikan isu-isu penting ini.
Setelah perdebatan selesai, ruang Aula Madya B1.1 Universitas Pakuan dipenuhi oleh sorakan dan tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi yang luar biasa dari semua peserta. Meskipun ada perbedaan pendapat, NUDC sekali lagi membuktikan bahwa diskusi yang terbuka adalah kunci kesuksesan dalam mencari pemahaman yang mendalam. Kami juga berharap agar di tahun-tahun mendatang Program Studi Bisnis Digital dapat berhasil meloloskan perwakilan NUDC di level Fakultas. Harapannya, keragaman sudut pandang dapat lebih terwakili dalam arena diskusi ini. Terima kasih atas semangat dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh peserta.
Benedict Hubert Nathanael - Bisnis Digital