Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Fakultas Universitas Pakuan
- Admin
- Berita
Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI)
Tingkat Fakultas Universitas Pakuan
Pada tanggal 4 April 2024, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan memancarkan gemerlap intelektual dalam ajang Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI). Acara bergengsi ini berlangsung di Aula Madya B1.1 Gedung Akuntansi, mempersembahkan panggung bagi para maestro debat dari berbagai penjuru Indonesia. Tak heran, Program Studi Bisnis Digital hadir sebagai salah satu kontingen utama, mengirimkan perwakilan terbaik mereka untuk menampilkan bakat di atas panggung KDMI. Empat figur unggulan dari Program Studi Bisnis Digital telah melangkah sebagai pemimpin dalam gelanggang ini: Bayu Raksa Pradipa, Sabil Ryanzada dari HIMABISDI, serta Della Rizki Sonia, semua telah menyatakan diri untuk merangkul tantangan perdebatan. Sementara itu, Refiana Putri Wulandari, juga dari HIMABISDI, menegaskan kehadirannya sebagai Adjudicator, memberikan landasan yang kuat untuk keadilan dan penilaian obyektif dalam pertarungan argumen yang seru.
Mosi Pertama: Membahas Penghapusan Pramuka dari Ekstrakurikuler di Sekolah
Ronde pertama mengangkat isu kontroversial tentang penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler di sekolah. Bayu dan Sabil menegaskan kebutuhan akan transformasi pendidikan inklusif dengan mendukung langkah tersebut. Namun, Della dengan tegas membantahnya, memperjuangkan pentingnya pramuka dalam pembentukan karakter anak bangsa. Debat memanas, memperlihatkan harmoni antara logika rasional dan emosi yang tajam.
Para peserta mempersembahkan bukti dan argumen-argumen mendalam, menyajikan data dan studi kasus yang relevan untuk memperkuat klaim mereka. Kehadiran para penonton pun memberi nuansa tersendiri, dengan interaksi yang berlangsung intens selama debat berlangsung.
Mosi Kedua: Membahas Pengawasan Platform Video On Demand
Langkah berikutnya membawa debat ke level yang lebih tinggi, menyoroti isu pengawasan terhadap platform video on demand seperti YouTube dan Netflix. Bayu dan Della menyatukan kekuatan sebagai tim oposisi, menolak gagasan pengawasan ketat atas konten-konten tersebut, sementara Sabil berpegang teguh pada pandangan untuk menjaga moralitas dan keamanan melalui pengawasan yang ketat.
Tak hanya sekadar panggung pertarungan, KDMI Universitas Pakuan menjadi tempat pembelajaran yang berharga bagi semua peserta dan penonton. Keberadaan Refiana Putri Wulandari sebagai Adjudicator memberikan sentuhan keadilan dan profesionalisme yang mendalam, memastikan setiap putaran debat dijalankan secara adil.
Para peserta tidak hanya mempertaruhkan argumen mereka, tetapi juga memperoleh pengetahuan baru dan wawasan yang mendalam dari sudut pandang lawan. Diskusi setelah debat juga menjadi momentum penting bagi peserta untuk merenungkan dan memperbaiki pendekatan mereka dalam menghadapi isu-isu yang kompleks.
Kompetisi ini bukan hanya ajang persaingan, melainkan juga ladang pembelajaran yang penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan debat, memperdalam pemahaman atas isu-isu kontemporer, dan melatih kepekaan terhadap beragam sudut pandang. Kehadiran KDMI Universitas Pakuan menjadi pemacu penting dalam mengembangkan intelektualitas dan kepemimpinan mahasiswa di era modern.
Bayu Raksa Pradipa: Raja Debat KDMI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan
Bayu Raksa Pradipa, Ketua umum HIMABISDI keluar sebagai juara tak terbantahkan dari lomba KDMI tingkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan, membuktikan keunggulannya dalam meramu argumentasi yang kuat dan tajam. Kemenangannya menegaskan posisinya sebagai pemimpin intelektual yang dihormati di kalangan mahasiswa.
Refiana Putri Wulandari: Sang Juri Terbaik KDMI FEB Universitas Pakuan
Refiana Putri Wulandari, Sekertaris umum HIMABISDI dinobatkan sebagai Best Adjudicator dalam kompetisi ini, menegaskan kapasitasnya dalam memberikan penilaian objektif dan berimbang kepada setiap peserta. Keputusannya tidak hanya didasarkan pada kekuatan argumen, tetapi juga pada kedalaman analisis dan pemahaman atas isu-isu yang dipertaruhkan dalam debat.
Benedict Hubert Nathanael - Bisnis Digital